Rabu, 08 Mei 2013

Resensi Novel : Gege Mengejar Cinta


Resensi novel "Gege Mengejar Cinta"

Judul : Gege Mengejar Cinta
Penulis : Adhitya Mulya
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Kedua, Januari 2005

Tebal : xii + 234 hlm; 18 cm

Adhitya Mulya,  lahir di Medan pada tanggal 3 Desember 1977.
‘Gege Mengejar Cinta’  adalah novel keduanya. Novel pertamanya berjudul ‘Jomblo-Sebuah Komedi Cinta’ yang berhasil ditayangkan di Film layar lebar. Novel keduanya ini menceritakan seorang pria yang dibingungkan dengan pertanyaan ‘Mana yang seseorang akan pilih? Mereka yang dia cintai? Atau mereka yang mencintainya?’
Caca wanita yang dicintai Gege, Sedangkan Tia, dialah wanita yang  mencintai Gege. Setiap harinya, Gege selalu memikirkan Caca yang dicintainya tanpa sadar ada wanita di tempat kerjanya yang mencintainya.
Gege meniti karir di bidang broadcasting sebagai produser. Radio tempat ia bekerja adalah Radio Hertz 93.00 FM. Tia, Eman dan Ventha teman-teman kantor Gege. Mereka dengan tiap karakternya masing-masing saling melengkapi satu sama lain.

Caca kenangan masa SMP Gege, sangat disayangkan Gege tidak satu kantor dengan Caca. Tetapi jarak kantor mereka lumayan dekat. Waktu istirahat adalah saatnya mengejar cinta Caca. Tidak melakukan tindakan apapun, Gege hanya terdiam melihat kecantikan Caca dari jauh. Tia tetap setia mendampingi Gege walaupun tak bisa dipungkiri hatinya sakit.
Waktu terus berjalan, Sampai pada akhir cerita Tia tetap menaruh dan menetapkan cintanya pada Gege.
Pada akhirnya Cinta Gege lebih memilih Caca, tetapi Caca tidak memilih cinta itu.
Walaupun cinta Tia pada Gege tidak sampai, tapi mereka tetap berteman baik.

Novel ini menarik untuk dibaca, membuat pembaca seolah-olah masuk dan merasakannya. Belum lagi ditambah dengan canda sang penulis, yang membuat novel ini tidak menjadikan  pembaca menjadi kaku.
Alur novel ini maju-mundur, karena sang penulis sesekali melibatkan masa lalu lalu kembali ke masa sekarang. Penulis masuk ke kategori Sudut  pandang orang ketiga, karena sang penulis seolah-olah tau semuanya, Tahu kejadian, tahu isi hati, tahu masa depan, tahu masa lalu, pokoknya tahu semua. Penulis seolah melihat dari atas, memandangi tokoh-tokoh ciptaannya bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar